Selasa, 13 Mei 2014

DARI STAIN MENUJU IAIN


10 April 2014,

Oleh: Imam Mustofa
(Dosen STAIN Jurai Siwo Metro)


STAIN Jurai Siwo Metro saat ini sedang melakukan langkah-langkah strategis dalam rangka proses alih status menjadi IAIN. Langkah-langkah tersebut meliputi pelengkapan berbagai persyaratan administrasi, peningkatan mutu SDM, penambahan program studi, peningkatan mutu publikasi ilmiah, perluasan dan pengembangan kerja sama, serta pengembangan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana.
Peningkatan SDM dilakukan dengan memberi kesempatan yang lebih luas serta mendorong para Dosen yang bergelar magister atau master untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang Doktoral. Selain itu, para sivitas akademika juga diberi pelatihan-pelatihan dalam bidang penelitian, publikasi ilmiah di jurnal terakreditasi nasional dan jurnal internasional.
Khusus dalam bidang penelitian, melalui Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) STAIN Metro telah melaksanakan blue print pengembangan penelitian sosial keagamaan dengan berbagai kluster. Pengembangan kluster ini juga dibarengi dengan peningkatan jumlah dana yang dialokasikan untuk penelitian tersebut. Dengan demikian, penelitian para sivitas akademika STAIN terus mengalami peningkatan, baik secara kualitas maupun kuantitas.
Peningkatan publikasi ilmiah setidaknya dilakukan dengan dua cara, melalui seminar hasil penelitian, baik dalam skala internal, nasional, regional maupun dalam skala internasional. Selain itu, juga dilakukan langkah-langkah peningkatan publikasi ilmiah melalui jurnal ilmiah, baik bagi Dosen maupun mahasiswa. STAIN Metro saat ini mempunyai delapan jurnal sebagai sarana publikasi hasil penelitian yang terbuka bagi kalangan akademisi dari berbagai lembaga pendidikan Tinggi Islam di Indonesia. Dari delapan jurnal tersebut ada satu jurnal terakreditasi nasional, dua jurnal yang berbahasa Inggris dan Arab.

Pengembangan dan perluasan kerjasama ditempuh dengan membuat dan melaksanakan perjanjian-perjanjian kerjasama dengan berbagai perguruan tinggi, baik dalam maupun di luar negeri. Selain itu juga dikembangkan dan dilaksanakan kerjasama dalam bidang penelitian dan pengabdian pada masyarakat dengan berbagai lembaga.
Peningkatan sarana dan prasarana dilakukan dengan penambahan gedung dan fasilitas perlengkapan kampus, seperti laboratorium dan perpustakaan yang merupakan jantung pengembangan ilmu pengetahuan. Selain itu juga juga dilakukan penambahan gedung perkuliahan.
Berbagai langkah di atas selain sebagai upaya untuk menunjang proses alih status menjadi IAIN juga sebagai pelaksanaa amanah undang-undang No. 12 tahun 2012. Ketentuan pasal 73 ayat (4) Undang-undang No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi yang menyatakan ?Perguruan Tinggi menjaga keseimbangan antara jumlah maksimum Mahasiswa dalam setiap Program Studi dan kapasitas sarana dan prasarana, Dosen dan tenaga kependidikan, serta layanan dan sumber daya pendidikan lainnya.?

Membangun Kultur Akademik
Pengembangan SDM dan prasarana memang sangat penting dalam rangka proses alih status, namun ada hal yang jauh lebih penting yang menjadi ruh sebuah perguruan tinggi, yaitu kultur akademik yang konstruktif. Sivitas akademika STAIN Metro harus mampu membangun dan mengembangkan kultur akdemik yang kompetitif berdasarkan prestasi pengembangan ilmu pengetahuan dan pengabdian pada masyarakat.
Kultur akademik yang dibangun dengan pengembangan kajian keilmuan yang tidak hanya bertumpu pada perkuliahan klasikal, akan tetapi melalui diskusi di ruang-ruang publik kampus, penelitian dan dan studi serta praktik pengabdian di lapangan secara lebih praktis. Hal ini untuk mendorong agar akademisi bukan sekedar menjadi ?ahli berteori? yang berbicara dari menara gading, akan tetapi juga menjadi problem solver berbagai permasalahan sosial yang ada serta mempunyai peran yang lebih nyata di masyarakat.
Kultur akademik yang mampu melepaskan lembaga pendidikan tinggi negeri dari kesan birokrasi. Para sivitas akademika harus mempunyai kebebasan yang luas untuk mengembangkan diri dan lembaga tanpa harus terbelenggu administrasi birokrasi yang tidak jarang memperlambat dan bahkan menghambat.
Sivitas akademika kampus harus bebas, namun juga harus beretika. Bebas untuk mengembangkan pemikiran, gagasan dan mengembangkan diri. Beretika berarti mereka harus menjaga jujur dan berintegritas sebagai insan akademik. Menurut Redi Panuju (1999) salah satu penyebab lemahnya budaya akademik di Indonesia adalah masih kentalnya ?Budaya Mataramisme?, atau budaya ?ewuh pakewuh? yang menyebabkan seseorang enggan untuk berbeda pendapat, beradu argumen, bersaing, dan berambisi dalam kemajuan. Budaya seperti itu menyebabkan perguruan tinggi cenderung statis, tidak lagi menjadi tempat bagi kaum intelektual untuk menemukan pemikiran-pemikiran baru yang dapat memberikan kontribusi baik di dunia akademik maupun praktis.

Implikasi Alih Status
Alih status dari STAIN menuju IAIN bukan hanya sekedar pergantian nama, akan tetapi akan berimplikasi pada kompetensi, peran, fungsi dan tanggung jawab. STAIN yang semula hanya mempunyai kompetensi untuk mengkaji dan mengembangkan bidang studi Islam maka akan mempunyai kompetensi yang lebih besar, yaitu mengkaji dan mengembangkan bidang sosial humaniora. STAIN juga akan mempunyai peran yang lebih besar dalam kajian keilmuan dan pengabdian pada amsyarakat.
Lebih dari itu, STAIN Metro harus mampu memberikan warna corak studi Islam di Indonesia, atau stidaknya di Lampung. Banyak kearifan dan budaya lokal yang perlu sentuhan kajian akademik yang lebih mendalam agar menjadi aset dan kekayaan intelektual yang lebih berharga, sehingga mempunyai ?daya jual? yang tinggi serta dapat membangun immage positif bagi daerah Lampung.
Alih status dari STAIN menjadi IAIN yang jelas akan menambah tanggung jawab dan tantangan STAIN Metro. Tanggung jawab STAIN akan semakin besar untuk membangun SDM dan mengembangkan masyarakat. Tantangan akan semakin berat untuk mencetak insan akademik yang berperan aktif dalam kehidupan sosial masyarakat. Membangun masyarakat yang sejahtera dan berkeadilan yang berlandaskan nilai Pancasila dan norma agama.

0 komentar:

Posting Komentar